Sabtu, 23 Maret 2019

Pengertian Debat Lengkap

Debat

Pernahkah kamu memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain? Tentu saja pernah bukan? nah, perbedaan pendapat itu dapat kita jumpai dalam sebuah debat. Debat adalah suatu cara untuk menyampaikan ide secara logika dalam bentuk argumen disertai bukti bukti yang mendukung kasus dari masing-masing pihak yang berdebat.

Debat merupakan kegiatan yang sangat penting bagi pelajar karena siswa dapat belajar atau berlatih dalam mengemukakan pendapat untuk menyelesaikan suatu masalah dalam suatu forum. Pada hakikatnya debat adalah brainstorming dalam menemukan solusi dari permasalahan. Dalam melakukan debat, kita harus memperhatikan sikap dan teknik dalam berdebat supaya pendebatan dapat berjalan dengan lancar.

Pengertian Debat
      
      Istilah debat berasal dari bahasa inggris, yaitu debate. Istilah tersebut identik dengan istilah sawala yang berasal dari bahasa kawi yang berarti berpegang teguh pada argumen(pendapat) tertentu dalam strategi bertengkar atau beradu pendapat untuk saling mengalahkan atau memenangkan lidah. Jadi, pengertian dari debat sendiri adalah suatu cara untuk menyampaikan ide secara logika dalam bentuk argumen disertai bukti-bukti yang mendukung kasus dari masing-masing pihak yang berdebat. Menurut KBBI debat merupakan pembahasan mengenai suatu hal dengan saling memberikan alasan untuk mempertahankan argumen masing-masing.

Tujuan Debat

      Tujuan pelaksanaan debat adalah untuk meyakinkan dan mendengarkan pendapat-pendapat yang berbeda, dan di akhir debat dapat menghargai perbedaan tersebut.
Tujuan yang lain yaitu:
  1. Meraih kemenangan atas argumentasi demi mendukung sesuatu yang ingin ditegakan atau dijalankan,
  2. Untuk menunjukan kebenaran atas sesuatu yang sedang dipermasalahkan, menimbulkan pro,kontra, dsb.
Jenis Jenis Debat

      Tarigan mengklasifikasi jenis-jenis debat ke dalam tiga kategori:

     1. Debat majelis atau debat parlementer

        Debat majelis atau debat parlementer merupakan ciri badan-badan legislatif, adapun maksud dan tujuan debat majelis adalah untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya pun berbicara mendukung atau menentang usul  tersebut setelah mendapat izin dari majelis.

     2. Debat pemeriksaan ulangan

    Debat pemeriksaan ulangan merupakan suatu teknik yang dikembangkan di kantor-kantor pengadilan, yang tujuannya untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu.

     3.  Debat formal

         Tujuan debat formal adalah memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argumen yang menunjang atau membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicaraan-pembicaraan konstuktif dan bantahan. Debat model ini sering juga disebut debat konvensional atau debat pendidikan.

     4. Debat model

         Debat model adalah debat formal sederhana dan mudah diterapkan  di kalangan pelajar muda.

Fungsi Debat
  1. Sebagai ajang untuk melatih keberanian dalam berargumen di depan umum,
  2. Melatih berbicara terutama menanggapi argumen lawan bicara,
  3. Meningkatkan kemampuan merespon suatu masalah dengan cepat dan tepat melalui sikap dan cara berfikir positif terhadap suatu topik,
  4. Menambah pemahaman suatu konsep atau teori terutama yang berhubungan dengan materi.
Tim dalam Debat

      Secara umum, setiap sesi debat diikuti oleh 3 tim, yaitu tim pendukung, penyanggah, dan menengah. Tim pendukung,penyanggah, dan penengah masing-masing memiliki tugas.

           Tim pendukung memiliki tugas sebagai berikut.
  1. Menyampaikan salam perkenalan di awal debat setelah dipersilahkan oleh moderator dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan serta disertai dengan pantun.
  2. Memberikan argumen pendukung terhadap pernyataan topik yang didukung oleh teori, data, dan fakta.
  3. memberikan respons balik terhadap argumen sanggahan yang diberikan tim penyanggah berupa kritik dan pernyataan.
          Tim penyanggah memiliki tugas sebagai berikut.
  1. Menyampaikan salam perkenalan di awal debat setelah dipersilahkan oleh moderator dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan serta disertai dengan pantun.
  2. Memberikan argumen sanggahan terhadap pernyataan topik yang didukung oleh teori, data, dan fakta
  3. Memberi respons balik terhadap argumen tim pendukung berupa kritik dan pertanyaan.
          Tim penengah memiliki tugas sebagai berikut.
  1. Menyampaikan salam perkenalan di awal debat setelah dipersilahkan oleh moderator dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan serta disertai dengan pantun.
  2. Memberikan analisis terhadap argumen yang disampaikan oleh tim pendukung dan tim penyanggah.
  3. Memberikan argumen pembanding terhadap argumen yang disampaikan oleh tim pendukung dan tim penyanggah.
  4. Menyampaikan simpulan terhadap argumen yang disampaikan tim pendukung dan tim penyanggah.
Kebahasaan
  • Argumentasi
     Argumentasi yang disampaikanakan menjelaskan mengapa suatu sudut pandang tertentu seharusnya diterima. Argumen yang baik bersifat logis dan relavan terhadap poin yang ingin dibuktikan. Argumen yang baik terdiri atas:
  1. Pernyataan: pernyataan yang ingin dibuktikan;
  2. Alasan: Alasan dan penalaran yang menyatakan bahwa pernyataan tersebut adalah suatu hal yang logis;
  3. Bukti: Contoh-contohatau data yang mendukung pernyataan dan alasan di atas;
  4. Kesimpulan: Penjelasan mengenai relevansi antara argumen dan mosi yang tengah diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa contoh argumen:

Mosi: Bahwa kuota bukan merupakan jawaban untuk kaum perempuan.
Mosi(keputusan rapat, misalnya parlemen, yang menyatakan pendapat atau keinginan para anggota rapat).

Definisi: "memberikan kuota jumlah kursi minimum sebanyak 30% untuk perempuan dalam DPR bukan merupakan solusi yang tepat untuk pencapaian kesetaraan jender di masyarakat".

Pernyataan: Karena memberikan bantuan seperti ini hanya akan memmperkuat persepsi dalam masyarakat bahwa perempuan tidak mampu berjuang sendiri.

Alasan: Kini terdapat persepsi yang kuat dalam masyarakat bahwa perempuan merupakan pihak yang lebih lemah dibandingkan laki-laki. Banyak yang menyatakan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Pemberian kuota khusus untuk perempuan di parlemen hanya akan memperkuat persepsi bahwa perempuan hanya dapat sampai di parlemen apabila mereka diberikan bantuan terlebih dahulu, bukan karena mereka memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki dan dapat memenangkan persaingan untuk menjadi wakil rakyat. Dengan demikian, mosi ini menguatkan persepsi yang salah, yaitu bahwa perempuan tidak mampu sampai pada tingkat yang setara dengan laki-laki kecuali diberikan bantuan khusus.

Bukti: Di Uganda, opini publik yang tidak mendukung pemberdayaan perempuan meningkat pesat setelah  diimplementasikannya kuota parlemen seperti dalam mosi ini.

Kesimpulan: Kuota untuk perempuan dalam parlemen hanya akan memperkuat persepsi negatif yang mendegradasi perempuan, menjauhkan kita dari kemajuan sosialisasi tentang kesetaraan jender.

Apabila tim memiliki lebih dari satu argumen, harus dipastikan bahwa setiap argumen yang disampaikan bersifat konsisten dan tidak saling kontradiksi.
  • Sanggahan
Sanggahan merupakan respon terhadap argumen tim lawan yang terelaborasi secara jelas. Sanggahan disampaikan dalam debat guna membuktikan bahwa argumen tim lawan tidak sepenting yang mereka kemukakan.
Sama halnya dengan argumen, sanggahan yang baik harus menurut alasan , bukti, dan kesimpulan. Dalam merespon argumen tim lawan, sanggahan dapat menjulukan bahwa argumen tersebut:

1. Tidak relavan terhadap poin yang ingin dibuktikan
yang artinya sanggahan tidak nyambung dengan argumen yang dimaksud
Contohnya:
Argumen:"Prostitusi seharusnya dilarang karena menciptakan lebih banyak situs porno di internet."
Sanggahan: "Jumlah situs porno di internet tidak memiliki hubungan sama sekali dengan dilegalkannya prostitusi. Kenyataannya adalah situs porno dapat diakses di banyak negara, terlepas dari negara tersebut melegalisasikan prostitusi atau tidak."

2.  Tidak logis
yang artinya tidak masuk akal
Contohnya:
Argumen: "Siswa seharusnya diperbolehkan untuk merokok di sekolah karena hal tersebut akan menciptakan perlawanan yang lebih kuat dari perokok pasif sehingga akhirnya jumlah perokok disekolah menurun."
Sanggahan: "Argumen ini tidak logis, karena memperbolehkan siswa untuk merokok hanya akan menciptakan kondisi permisif(bersifat terbuka (serba membolehkan, suka mengizinkan)) yang akan mendorong lebih banyak siswa untuk merokok. Kenyataannya adalah sebagian besar siswa merokok justru karena tekanan dari teman sebaya. Apabila sekolah uga mendukung tekanan lingkungan pertemanan ini, maka fakta bahwa merokok adalah hal yang buruk akan bersifat kabur dan semakin banyak siswa akan berpikiran bahwa merokok itu baik, dan mereka juga ikut merokok."

3. Salah secara moral
Contohnya:
Argumen: "Pemerintah seharusnya mendukung hukuman mati karena hal tersebut akan menurunkan jumlah populasi di negara kita."
Sanggahan: "Membunuh orang hanya untuk menurunkan angka populasi merupakan suatu tindakan yang tidak bermoral. Individu memiliki hak untuk hidup dan pemerintah seharusnya tidak mengambil hak itu hanya karena mereka sedang kesusahan dalam mengatur jumlah populasi dalam negeri."

4. Benar, atau tidak penting atau memiliki dampak yang tidak dapat diterima
Contohnya: 
Argumen: ''Pembererintah seharusnya melarang MTV karena terdapat beberapa program yang tidak berhubungan degan musik."
sanggahan: ''Memang benar bahwa beberapa program MTV tidak berhubungan dengan musik namun pemerintah seharusnya melarang MTV hanya karena mempunyai program di luar musik.pemerintah

akan mengalami kerugian jika mengharuskan stasiun TV menyiarkan pogram yang sama dengan nama stasiunnya."

5. Didasarkan pada fakta yang salah,ataupun interpretasi yang salah terhadap fakta.
Contohnya:
Argumen: ''Tingkat pembunuhan semakin meningkat di AS.hal ini dikarenakan beberapa negara telah menghapuskan hukuman mati 
Sanggahan yang mungkin disampaikan:
a. "Tingkat pembunuhan tidak meningkat di AS. Bukti menunjukan bahwa.........."
b. "Apabila angka pembunuhan semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh lebih banyaknya pembunuhan yang dilaporkan dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian, secara kenyataan angka pembunuhan sebenarnya tidak meningkat."
c. Bukti menunjukan bahwa hukuman mati (pembunuhan yang dilakukan oleh negara) dapat mengindikasikan dukungan terhadap kejahatan yang berat dan justru mengakibatkan peningkatan kejahatan yang berat dibandingkan menurunkannya.

Contoh argumen dan sanggahan yang:
a. relavan terhadap point yang diinginkan
b. logis
c. benar secara moral
d. memiliki dampak yang dapat diterima
e. didasarkan pada fakta yang benar ataupun interpretasi yang benar terhadap fakta
Contoh pertama:
Argumen: "Kemacetan di jakarta disebabkan oleh kendaraan pribadi."
Sanggahan: "Saya tidak setuju,karena kemacetan dijakarta lebih banyak disebabkan oleh angkutan umum yang berhenti di sembarang jalan."
Contoh Kedua:
Argumen: "korupsi sebaiknya dihukum mati."

Sanggahan; "Mohon maaf saya tidak sependapat, karena para korupsi juga memiliki HAM (Hak Asasi Manusia)."


Dibawah ini adalah contoh video Debat


Sekian terimakasih 
saya mohon maaf jika ada salah kata





Sumber dari: Indah Wukir Setiarini, MG. Santi Artini, dan Panduan Debat Berbahasa Indonesia Karya Rachmat Nurcahyo , M.A






Cerita liburan selama kaka kelas UNBK dan UKK

Assalamualaikum warramahtullahi Wabarakatuh Hai... Kenalin nama ku Fatimah Zahra aku sekolah di SMK Pangeran Wijayakusuma Bandengan...